Soko Berita

BRI Dorong UMKM Naik Kelas, Habbie Telon Sukses Tembus Pasar dan Raih Rekor MURI

Habbie, brand minyak telon asal Yogyakarta, sukses berkembang bersama program UMKM BRI. Raih rekor MURI dan catat omset tinggi di BRI UMKM EXPO(RT) 2025.

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
05 April 2025

Dari dapur kecil di Yogyakarta, Habbie tumbuh jadi UMKM berprestasi. Lewat inovasi minyak telon dan dukungan BRI, Habbie buktikan UMKM bisa tembus pasar besar dan bersinar hingga mancanegara. Foto: habbie.co.id

SOKOGURU - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas dan memiliki daya saing lebih luas. 

Salah satu UMKM binaan BRI yang mencuri perhatian adalah Habbie, sebuah merek minyak telon asal Yogyakarta yang menunjukkan pertumbuhan signifikan sejak didirikan.

Didirikan pada 2019, Habbie dikenal karena produknya yang inovatif dengan varian aroma modern dan beragam. 

Keunikan tersebut membuat Habbie berhasil mencatatkan prestasi sebagai brand dengan jumlah varian aroma terbanyak di dunia menurut Museum Rekor Indonesia (MURI). 

Keberhasilan ini menempatkan Habbie di jajaran Top 20 finalis program Pengusaha Muda BRILiaN 2024.

“Dari tahun 2019, Habbie telah terjual lebih dari 2,5 juta botol. Pada BRI UMKM EXPO(RT) 2025 ini, kami mencatatkan penjualan ratusan botol dengan total omset hingga belasan juta rupiah. Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan saat pertama kali kami mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) di tahun 2023,” ujarnya.

Produk Habbie hadir dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp27.000 untuk Telon Roll On ukuran 10ml, hingga Rp65.000 untuk Minyak Kayu Putih ukuran 100ml. 

Tak hanya itu, Habbie juga terus memperluas lini produknya, seperti perawatan rambut khusus ibu dan bayi, serta parfum Sakura Origin yang terinspirasi dari aroma Telon Sakura, dibanderol Rp149.000 untuk ukuran 50ml.

Novita, pelaku usaha di balik Habbie, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dimulai dari proses kurasi. 

Ia menyebut bahwa partisipasi dalam ajang ini memberikan dampak besar, bukan hanya dalam hal penjualan, tetapi juga dalam hal memperluas koneksi dan jaringan bisnis yang lebih luas.

Saat ini, Habbie masih memusatkan strategi bisnisnya pada penguatan pasar domestik dan peningkatan distribusi toko offline. 

Meski rencana ekspansi internasional sudah dipersiapkan, Novita mengaku bahwa potensi pasar lokal untuk minyak telon dan kayu putih masih menjadi fokus utama perusahaan.

"Harapan kami, BRI terus merangkul UMKM melalui pelatihan dan program seperti ini karena dampaknya sangat terasa bagi kami. Semoga BRI dapat terus mempertahankan penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT), yang sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM untuk memperluas jaringan dan pasar," tutupnya.

Acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digelar di ICE BSD City dari 30 Januari hingga 2 Februari 2025, membuktikan efektivitas program pemberdayaan UMKM ini. 

Lebih dari 69 ribu pengunjung hadir, dengan nilai transaksi menembus angka Rp40 miliar dan kontrak ekspor yang mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BRI untuk mengangkat UMKM Indonesia ke kancah internasional. 

“Keikutsertaan dalam pameran berskala internasional ini juga merupakan bentuk dukungan nyata BRI untuk mendorong pengusaha UMKM untuk terus go global yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor produk lokal,” ujar Hendy.

Keterlibatan UMKM dalam program-program seperti UMKM EXPO(RT) menjadi bukti bahwa sektor ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Dengan dukungan yang tepat, UMKM mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan daya saing produk lokal, serta memperluas pasar ke level internasional.

Habbie menjadi contoh nyata bagaimana inovasi produk dapat meningkatkan daya saing UMKM. 

Keberhasilan mereka dalam mengembangkan varian produk yang unik menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi pasar lokal maupun internasional.

Selain inovasi produk, digitalisasi dan kemudahan akses pasar menjadi dua hal penting yang terus didorong BRI dalam membina UMKM. 

Kehadiran platform pameran dan pelatihan digital membantu UMKM mengenalkan produknya ke khalayak yang lebih luas tanpa batas geografis.

Pencapaian Habbie menjadi pengingat bahwa mendukung produk lokal adalah langkah strategis dalam membangun ekonomi nasional. (*)